Ciri-Ciri Pola Tata Ruang Perkotaan
- Tempat untuk memberi kehidupan kepada kelompok orang kurang luas.
- Pola kehidupan daerah kota tidak bergantung pada tingkat kesuburan tanah.
- Komunitas perkotaan lebih besar dibandingkan di desa.
- Lokasi kota tidak terpengaruh oleh kesuburan tanah.
- Daerah perkotaan hanya terdapat sedikit tanaman dan cenderung banyak bangunan.
- Daerah perkotaan umumnya berlokasi di daerah strategis.
- Udara perkotaan umumnya kurang segar karena terkena pencemaran udara akibat berdirinya pabrik-pabrik dan banyaknya kendaraan bermotor.
- Penduduk kota lebih padat dan beragam dibanding penduduk desa.
- Pola tata ruang daerah perkotaan sudah diatur rapi, seperti jalan, perkantoran, perumahan, dan pusat perdagangan.
Pola Keruangan Kota
1. Teori Konsentris
Teori konsentris mengemukakan bahwa pola penggunaan lahan perkotaan berkembang secara konsentris atau melingkar karena perkembangan atau pemekaran dimulai dari pusatnya, kemudian seiring pertambahan penduduk kota meluas ke daerah pinggiran atau menjauhi pusat.
2. Teori Sektoral
Teori sektoral mengemukakan bahwa pengelompokan penggunaan lahan kota menjulur seperti irisan kue tar, bukan konsentris atau melingkar.
3. Teori Inti Ganda
Teori inti ganda mengemukakan persebaran penggunaan lahan ditentukan oleh faktor-faktor yang unik seperti situs kota dan sejarahnya yang khas, sehingga tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona kota seperti yang terjadi pada teori konsentris dan sektoral.
0 comments:
Post a Comment